benuaetamnews.com – Anggota dewan memiliki tanggung jawab besar dalam mendengarkan dan mengsalurkan aspirasi masyarakat di wilayah pemilihan mereka, yang sering disebut sebagai daerah pemilihan (dapil). Mereka secara rutin melakukan kegiatan serap aspirasi setiap empat bulan, sejalan dengan jadwal sidang legislatif.
Kegiatan serap aspirasi ini memiliki tujuan utama, yaitu memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara langsung, serta mengawasi perkembangan dan hasil pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Sebagai perwakilan rakyat, anggota dewan juga memiliki peran penting sebagai penyeimbang dan pengawas terhadap kinerja kepala daerah dan pemerintahannya.
Selain itu, kegiatan serap aspirasi ini juga berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara publik dan pemerintah, yang mencakup akomodasi kepentingan masyarakat. Ananda Emira Moeis, salah satu anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), menekankan bahwa serap aspirasi juga merupakan kesempatan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan konstituennya.
Ia menjelaskan, “Kami selalu berusaha untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan warga. Selain mendatangkan pahala bagi kita semua, silaturahmi juga membantu kami memperluas jaringan sosial, menciptakan ikatan kekeluargaan, dan persahabatan. Yang lebih penting, sebagai anggota dewan, tugas kami adalah mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi warga di dapil kami.”
Ananda menekankan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat memiliki nilai yang sangat besar dalam tugas mereka. Oleh karena itu, anggota dewan memiliki kewajiban untuk memperjuangkan aspirasi tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami datang ke dapil untuk memahami kebutuhan masyarakat dan untuk mencari solusi yang bisa kami tawarkan. Kami juga ingin menerima masukan, saran, dan kritik dari masyarakat untuk memajukan daerah ini,” katanya.
Ia juga menyatakan kegembiraannya ketika masyarakat aktif dalam menyampaikan aspirasinya kepada anggota Dewan. Sebaliknya, ia merasa kesulitan dalam menjalankan tugasnya jika masyarakat tidak berbicara atau mengutarakan keluhan mereka. “Kami merasa bersyukur jika warga aktif berpartisipasi dengan menyuarakan aspirasinya, karena ini membantu kami bekerja secara efektif. Jika warga diam, kami akan kesulitan untuk memahami kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai jenis aspirasi dan permasalahan yang seringkali disampaikan oleh masyarakat di dapil Kota Samarinda, Ananda menjawab bahwa ada banyak sekali aspirasi yang disuarakan, termasuk yang berkaitan dengan infrastruktur, pendidikan, dan beasiswa. “Warga menyampaikan beragam aspirasi, seperti permintaan untuk perbaikan infrastruktur jalan dan pertanyaan mengenai beasiswa. Isu-isu ini seringkali menjadi perhatian utama masyarakat,” jelasnya.(adv)