
benuaetamnews.com – Samarinda kini menghadapi tantangan serius dalam distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat maraknya aktivitas pedagang eceran ilegal. Fuad, politisi Partai Golkar, mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak negatif dari praktik ini dalam konferensi pers pada Jumat, 2 November 2024. Menurut Fuad, keberadaan pedagang BBM eceran yang beroperasi tanpa izin tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga memperburuk masalah distribusi BBM di kota tersebut.
Fuad menjelaskan bahwa, meskipun peraturan mengenai distribusi BBM sudah ada, pelaksanaannya di lapangan seringkali diabaikan, memberikan celah bagi oknum tertentu untuk mengambil keuntungan secara ilegal. “Kami mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan tegas dan melibatkan aparat penegak hukum. Tanpa penegakan aturan yang kuat, masyarakat akan terus dirugikan,” tegas Fuad.
Ia juga mengungkapkan dugaan adanya kolusi antara pembeli dan operator di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yang memicu kelangkaan pasokan dan antrean panjang di SPBU di Samarinda. “Antrean panjang di SPBU adalah bukti adanya masalah mendasar dalam sistem distribusi BBM yang perlu segera diatasi,” lanjutnya.
Selain itu, Fuad menyoroti risiko keselamatan yang ditimbulkan oleh pedagang BBM eceran yang tidak mematuhi standar keamanan. Ia menilai bahwa penjualan BBM tanpa pengawasan dapat memicu kecelakaan serius, termasuk risiko kebakaran yang mengancam keselamatan warga. “Kita tidak bisa menutup mata terhadap bahaya ini. Pedagang eceran sering kali mengabaikan persyaratan keamanan yang penting,” ujar Fuad.
Fuad mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi distribusi ilegal BBM ini demi melindungi masyarakat dan menjamin kelancaran pasokan BBM di Samarinda.(adv)
