BenuaEtamNews.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Udin, mewakili Ketua DPRD Kaltim, menghadiri malam ramah tamah bersama Pj. Gubernur Kaltim Akmal Malik, forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Acara tersebut berlangsung di Ruang Gedung Bupati Kutim, Komplek Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta, pada Rabu (31/1/24) malam, dengan kehadiran Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan jajaran Pemkab Kutim.
Selain sebagai ajang pertemuan antara pemerintah provinsi dan kabupaten, acara ini juga dilengkapi dengan penyerahan bantuan dari BPBD Kaltim kepada BPBD Kabupaten Kutim dan relawan. Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan kepada koperasi nelayan Kutim, serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta santunan BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris.
Muhammad Udin menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan sarana pertemuan antara pemerintah provinsi dan kabupaten, yang memfokuskan pada isu-isu seperti pertanian, pendidikan, perkebunan, dan perikanan.
“Sinkronisasi terjadi dalam bidang-bidang tersebut, termasuk pembahasan tentang program green house yang disampaikan oleh gubernur,” ungkap Udin usai acara.
Menurut anggota Komisi III DPRD Kaltim ini, program green house memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan pangan di Kabupaten Kutai Timur, bahkan untuk seluruh provinsi Kaltim.
“Program ini dapat menjadi gerakan yang dimulai di Kutai Timur dan menjangkau seluruh wilayah Kalimantan Timur,” tambah politisi dari partai Golkar ini.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Akmal Malik menyampaikan harapannya agar kepala daerah dan instansi terkait konsisten dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan melibatkan pengusaha akomodasi dan perusahaan dalam pembinaan UMKM.
Sebelumnya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebutkan bahwa Kutai Timur, meskipun masih muda dengan usia 24 tahun, memiliki penduduk sebanyak 425 ribu jiwa, tersebar di 139 desa dan 2 kelurahan di 18 kecamatan, dengan 11 desa persiapan.
Meskipun sektor tambang batubara masih mendominasi PDRB Kutim sebesar 80 persen, Ardiansyah Sulaiman mengakui bahwa sejak berdirinya, Kutim telah mempersiapkan diri untuk mengembangkan berbagai potensi sumber daya alam terbarukan.
“Upaya pengembangan dilakukan di berbagai sektor, termasuk pertanian, perkebunan, pariwisata, peternakan, perikanan, kelautan, dan kehutanan,” jelasnya.
Ardiansyah Sulaiman juga mengungkapkan beberapa produk holtikultura yang telah berhasil dikembangkan, seperti varietas pisang Kepok Grecek, Nanas Hiba Kutim, cabai, bawang, dan padi dengan hasil 5 ton per hektar. ( adv )